Antara IPA dan IPS

Sebetulnya ini hanya perasaan bingung yang biasa dialami anak SMA. Ya, memilih jurusan. Hal yang dianggap biasa, tapi mungkinkah ini berpengaruh di masa depan saya? Mohon minta advicenya, kakak-kakak… ~~

Sebetulnya ini hanya perasaan bingung yang biasa dialami anak SMA. Ya, memilih jurusan. Hal yang dianggap biasa, tapi mungkinkah ini berpengaruh di masa depan saya? Mohon minta advicenya, kakak-kakak… ~~

Sejak SMP saya sudah mendengar tentang pemilihan jurusan di SMA. Saya anggap itu pilihan yang mudah. Dengan mantap saya akan memilih IPA. Di mata saya—ketika itu, jurusan IPA yang bagus. Jurusan IPS adalah sisa anak IPA. Apalagi anak bahasa.
Oh ya ampun, jangan marah ya, tapi ini hanya pendapat seorang anak ingusan yang sotoy. ^^

Beranjak dewasa, SMA pun saya jalani. Dari awal masuk, sudah banyak penjelasan tentang pemilihan jurusan. Jamannya MOS sih, hampir semua anak berniat mengambil jurusan IPA. Ternyata pemikiran SMP masih terbawa-bawa juga yah 😛

Sebulan, dua bulan, tiga bulan, dan hampir setahun. Ketika anak-anak kelas ditanya, “Siapa yang mau masuk IPS?”, dan beberapa tangan pun mengacung dengan niatnya. Kemudian mereka mengeluh,”Gue ngga kuat IPA!”

Terkadang konyol juga, setiap selesai ulangan IPA yang susah banget, semua anak berteriak,”Hidup IPS!! IPS I’m coming!”. Namun setelah ulangan IPS di mana hampir nilai semua murid hancur, mereka berteriak,”IPA is the best dah! Gue ngga mau masuk IPS!”. Hahaha. Membingungkan. Intinya kami semua mencari kelas di mana semua pelajarannya gampang, begitu kan? 😆

Kalau diri saya sendiri, kemarin-kemarin sih saya mantap ingin masuk IPA. Entah kenapa. Pokoknya IPA harus dapet! Apapun yang terjadi. Bukan karena berpikir IPS itu jelek. Bukan. Banyak kok cerita sukses dari kelas IPS di SMAku. Sampai kertas untuk mendata penjurusan pun saya isi dengan jurusan IPA.

Sampai ketika itu, guru Character Bulding sekolah saya, sedang memberikan sepenggal nasehat tentang bagaimana memilih jurusan. “Kalian memilih IPA karena prestise aja kan. Atau mungkin ada yang benar-benar mantap sama pilihan kalian. Jangan masuk jurusan IPA karena suruhan orang tua aja, atau karena berpikir bahwa IPS itu jelek. Pilih jurusan di mana kalian akan merasa enjoy di dalamnya. Yang sesuai dengan nilai kalian dari semester 1 dan 2 ini,”

Ditambah obrolan saya dan teman saya,”Gue sih pengennya IPA, tapi gimana ya, nilai gue kayaknya ngga cukup. Dipikir-pikir IPA itu berat ya. Berat otak, berat tas. Ngga kayak IPS, ringan otak, ringan tas, isinya cuma binder doang. Ke sekolah kan jadinya semangat.”

Saya pun mulai memikirkannya. Jika saya belajar pelajaran IPA saat ini, memang awalnya sangat sulit. Suliiiit sekali mencernanya. Namun hafalan itu tetap melekat dalam otak saya. Rumus-rumus fisika pada saat smp masih sangat saya ingat. Jika belajar IPS, menghafal sangatlah mudah. Satu jam juga jadi kok. Ulangan beres. Konyolnya, esok hari semua hafalan itu sudah buyar dari otak saya, kabur entah ke mana. 😆 . It means, IPA lebih melekat dalam diri saya.

Soal tas, IPA tak bisa saya pungkiri. Bisa-bisa badan saya berhenti tumbuh, jadi pendek terus, karena membawa tas berisikan buku-buku yang tebal. Sedangkan IPS, banyak kok yang cuma bawa binder doang ke sekolah.

Lanjut ke keaktifan siswa. OSIS di SMA saya kebanyakan murid kelas IPS. Menjalankan dua kegiatan sekaligus (belajar dan osis) bukanlah hal yang sangat sulit bagi mereka. Berbeda dengan murid IPA. Bisa sih, jadi OSIS, namun harus pandai-pandai mencuri waktu tidur ketika pelajaran, itu yang kakak OSIS saya katakan, yang kebetulan dia adalah murid IPA.

Tentang nilai, alhamdulillah kedua-duanya baik IPA maupun IPS mencukupi untuk masuk mana saja. Pertimbangan terakhir, mungkin keinginan orang tua saya, yaitu IPA. Fiuuuuh, yang mana yang harus saya pilih? This is a really really hard choice…menjelang bulan-bulan terakhir saya menjalani kelas sepuluh ini. Sekali lagi, mohon advicenya yahh….

36 thoughts on “Antara IPA dan IPS

  1. yg terpenting itu minat dan kemampuan kita siy.. nanti juga kan jurusan ini nentuin milih jurusan di PTN,, hmm.. ok semangat yah les-nya.. Biar bisa dapet IPA,, chayo..

  2. Hmm… kalo nona mau berpikir lebih ke depan. Nanti masuk jurusan apa pas di perguruan tinggi ? Itu bisa jadi tambahan pikiran kalo mau. Bener kata ridu di atas…

    Kalo dulu saya milih IPA karena memang lebih senang ke IPA. Tapi gak itu aja.. mungkin itu alasan pertama. Adalagi.. yaitu di SPMB lebih mudah milih jurusan…. selain itu juga hasil test sebaiknya milih IPA ( waktu itu ada test psikologi )

    IPA kata orang lebih baik karena mind set lama : IPA isinya orang-orang pintar. Bukan, mereka cuma lebih bisa dalam berpikir matematis. Siapa bilang IPS gampang ? Sama susahnya… mereka punya bidang “kesusahan” sendiri

    Gak usah khawatir… Kalo ngelihat penampakannya, nona mau masuk kedokteran ya ? :mrgreen:

    Selamat memilih non dan Semoga sukses 😉

  3. Sama kayak di atas, tergantung situasi, kondisi, dan minat. Kalo minatnya ke IPS, ato bahasa, dan fasilitas sekolahnya mendukung, ya mari.

    IPS itu sulit juga, dulu pas mau UAN temen2 saya pada jungkir balik belajar bahan yang seabrek, tapi memang keliatan dari luar pembawaan mereka santai dan ceria terus. Gak kayak anak IPA, kemana2 mukanya jutek, eh pas ketawa malah kayak orang gila histeris 😆

    Soal SPMB, banyak jg kok temen saya yg jadi “pengkhianat”, anak IPA masuk sastra, anak IPS masuk kedokteran, teknik :mrgreen:
    So, take it easy, pilih yang mana kamu suka. Tapi kalo mau aman, ikutin nasihat ortu, masuk IPA aja :mrgreen:

  4. klo kita berpikran yg enggak2, yg dateng ya si enggak2..
    makanya positif thinking itu perlu
    yg jelas berdasarkan pengalaman diriku, masuk IPA itu gampang kok
    pelajarannya jg gampang2 klo kita mau belajar
    yg susah itu bagaimana kita memanage diri kita tuk selalu rajin belajar 🙂
    so semangat ya belajarnya, OK!!

  5. intinya itu minat ama bakat.
    coba cari tau dimana minat ama bakatnya missglasses a.k.a dindaa (dincee???) 😀
    sebelumnya saya tekankan dulu, semua jurusan itu baik ngga ada yang jelek atau ngga berprospek, baik itu IPA, IPS atau Bahasa.
    kalo soal penjurusan kaya gini, jangan 100% nurut apa kata orang tua apalagi orang lain, kamu dulu yang berpendapat baru diskusikan ama orang tua. tar kalo da dapet kesepakatan baru itu yang kamu ambil, jangan telan mentah2 perintah dari orang tua (khususnya dalam kasus kaya gini), yang ngejalanin kan kamu.
    lebih bagus lagi kalo kamu da punya tujuan, ntar kalo kuliah mo ambil jurusan apa, itu bisa buat tambahan semangat+motivasi pas ngejalanin kelas 3.
    setelah aku pikir2, pertanyaan soal apa cita2 kita nanti itu bukan pertanyaan yang sepele. itu bisa jadi motivasi buat kita. jadi kalo ada orang yang nanyain itu jawab aja dengan mantab.
    pokonya pilih jurusan dimana kamu bisa enjoy. enjoy bukan dalam artian santai, tapi kamu bisa menikmatinya, bukan karena terpaksa. beda kan rasanya kalo kita mencintai apa yang kita kerjakan ama terpaksa mengerjakan sesuatu.
    tapi….kalo masih bingung mau melangkah kemana ntar setelah lulus sma, lebih baik kamu pilih IPA, perkuat matematik ama bahasa inggris. soalnya jurusan apapun yang kamu ambil, 2poin itu yang paling penting. matematik memperkuat logika, bahasa memperkuat komunikasi.
    btw artikel yang membantu perkuliahan ntar kebanyakan berbahasa asing (terutama inggris) lho, aku sekarang keteteran soal ini T_T

    wew cape ngetiknya 😀 semoga komentarku bisa bermanfaat.
    *langsung ngorok…..*

  6. sory, aku baru nyadar kalo komentarku panjang banget 😀
    kalo terasa mengganggu, diapus aja aku ikhlas kok (dalam hati : enak aja diapus, udah capek2 ngetik juga) 😀

  7. bener banget tuch komentar yang sebelumnya, memang karena bakat dan minat kita. Kita harus tahu betul di mana bakat kita dan juga yang terpenting adalah mau ke mana setelah kita lulus kuliah

  8. Saya IPS. Tambah lagi, saya pernah memberi ,a href=”http://chaosregion.wordpress.com/2007/12/17/ketika-ilmu-alam-tak-sejajar-lagi-dengan-ilmu-sosial/”>pembelaan waktu ada masalah mengenai Ilmu Alam dan Ilmu Sosial.

    Well…

    Ya, saya awalnya pilih IPA. Tetapi seiring waktu, saya berpikir, mengapa harus berjalan pada jalan yang ditetapkan ? Mengapa memilih jurusan IPA karena prestise dan takut menjadi anak bau candi ?

    Guru Ekonomi saya pernah bilang, “Pada akhirnya, anak – anak IPS yang akan menguasai anak IPA ! Insinyur pun akan digaji oleh Penguasa Tanah yang dulunya duduk di bangku kelas sosial ! 😆 “ Ya, lebih kepada propaganda dan chauvinisme daripada moral boost, tetapi semua itu punya hikmahnya. 😀

    Saya memilih jurusan DKV/FSRD, ataupun yang berkaitan dengan Seni Rupa, maka dari itu, sebenarnya masuk ke IPS pun tidak berpengaruh banyak kepada saya. 😆

  9. kejadian kemaren aku milih IPS tapi masuknya malah ke IPA
    Begitu kuliah jurusannya balik lagi ke sosial
    yang jelas ikuti kata hati nurani dan mempertimbangkan lingkungan sekitar , sholat Istikharah minta petunjuk Allah SWT

  10. Hmm… numpang komentar… 🙂
    Saya disini berbicara sebagai murid IPs yang mungkin rada kontradiktif. :mrgreen: Mohon dimaafkan kalau ada salah-salah kata.

    Bicara soal ilmu yang diberikan, hal ini memang kembali ke orangnya masing-masing. Jika memang lebih melekat dengan ilmu IPA, maka masuklah IPA. Jika lebih melekat ke IPS, maka pilihlah IPS. Intinya, kedua ilmu dari jurusan itu sama saja. Sama-sama bermanfaat. Jadi mungkin saya ngga bicara soal ilmu yang didapat disini.. 😀

    Saya mungkin lebih akan bicara ke aktivitas sosialnya. Di IPS, berdasarkan pengalaman saya hingga saat ini, akan sangat-sangat jauh lebih santai daripada IPA. Dan mungkin karena kesantaian itu bisa sampai lalai dari tugas. Data lapangan di sekolah saya membuktikan (halah), ketika diberikan tugas karya tulis, data murid yang telah mengumpulkan hingga H-1: murid Aksel (1 kelas) telah mengumpulkan 100%, murid IPA (4 kelas) 75%, dan murid IPS (2 kelas) 25%. :mrgreen: Alhasil pengumpulan pun ditunda.

    Itu salah satu dari beberapa contoh saja. Waktu diadakan survei tentang metode pembelajaran Sejarah di kelas IPA dan IPS (di sekolah saya murid IPA dan IPS dapat pelajaran Sejarah), sebagian besar murid IPA memilih analisis sementara sebagian besar murid IPS (dan sebagian besar itu datang dari kelas saya, duh) memilih Pilihan Ganda. Alasannya, karena lebih gampang (dan beberapa orang berbisik: analisis ngga bisa nyontek 😐 ).

    Soal murid IPS yang nantinya akan menguasai murid IPA… well.. kalau kata Guru Sosiologi saya justru kebalikannya. Yang di SMA-nya jurusan IPA justru yang mendominasi jurusan IPS di perkuliahan, sementara sebagian besar murid IPS justru hilang entah kemana (menurut beliau, dia mensurvei beberapa murid FISIP dan Ekonomi UI, lalu menemukan bahwa sebagian besar dari mereka adalah lulusan IPA). Dan kalau menyidiki dari moral (sori, no offence) siswa IPS yang sejauh ini saya temui, mungkin dominasi IPS nantinya akan lebih ke arah negatif. Kalau kata teman saya, “Negara ini banyak lulusan ekonomi, tapi kok korupsinya lancar?” 😉

    No offence. Hanya pendapat pribadi. Dan semoga tidak termasuk fallacy. 🙂
    Mohon maaf kalau ada salah-salah kata.

  11. Dik masuk IPA aja.
    Ade A kuliah di AKBID
    Sekarang jadi Bidan

    Dulu kaka masuk IPS karena suka pelajaran IPS
    Kuliah juga masuk FE
    Kerjaan pun ga jauh2 dari itu

    Jadi pikirkan ke depannya juga!

  12. Ah, maaf, lupa. Sekali lagi maaf.

    Sekedar melengkapi komentar saya, pendapat pribadi di atas hanya sekedar pengalaman pribadi saja. Karena sampai generasi saya yang sekarang, sikap yang dimiliki oleh sebagian besar murid IPs masih begitu-begitu saja. Tapi semoga di generasi berikutnya tidak begitu. 🙂

    Soal ilmunya sendiri, kembali lagi ke diri sendiri, menurut saya. Jika bisa bertahan dari pengaruh eksternal, maka IPA-IPS akan jadi sama saja. Yang penting tujuannya sampai: mendapat ilmu (soalnya sebagian dari teman saya terpengaruh lingkungan yang kurang kondusif dan sempat terancam jadi calon-calon ngga lulus). 😉

  13. saya dulu minatnya ke ilmu sosial, tapi sama guru dipaksa masuk IPA karena nilai matematika fisika kimia biologi saya semua 10 dan nilai sejarah 6…

    setelah masuk IPA, jadi gak semangat, karena ini bukan yang saya inginkan! duh… memang bikin pusing kok! 😀

  14. jalani aja kata hatimu dinda…
    kalau kamu bersungguh-sungguh …. apapun pilihanmu pasti berhasil ….
    untuk memilih jurusan di perguruan tingi nanti, saat ini IPA memang diuntungkan …..
    Tapi contoh om…
    dulu cita-cita ingin jadi arsitek … trus masuk IPA…. tahu-tahu dapet tawaran PMDK ke IPB … ya masuk IPB … trus kerja … lebih ke manajemen …. S2 nya ambil MM …..
    begitulah hidup ….. yang penting kita usaha …. sungguh-sungguh menjalani apa yang kita hadapi.

  15. saya SMA di IPA, kuliah Teknik, eh ternyata yang jadi bos saya anak IPS yang sekarang jadi pengusaha perminyakan.. 😦

    tapi menurut saya, IPA dan IPS sama aja, sistem pendidikan kita yang masih feodal dan ndeso itu yang membuat kesan selalu anak IPS itu anak buangan. kalo murid ngga pinter fisika dianggap bodo, padahal kenyataannya banyak anak IPA terlalu idealis yang akhirnya malah ngga bisa survive di dunia pekerjaan.
    saran saya, bebaskan dulu pikiran ade’ dari hal2 feodal tsb, lalu tetapkan hati dimana kamu memang berbakat, profesi yang memang nantinya bakal ingin kamu gapai.. apakah menjadi ahli gizi atau pembawa berita di TV atau malah pengen jadi artis?? hehehe.. tapi ada satu hal yang penting, kuasai BAHASA!! tanpa itu jangan harep bisa diterima kerja..
    yah itu aja lah, mudah2an ada manfaatnya

  16. tergantung hati aja sih,,
    kalo perlu istikharah,,
    kalo buat ke depan prospek kerja bidang IPS lebih besar,,
    tapi kalo mau aman masuk sekolah kedinasan aja, dari dulu sampe sekarang yang lolos lebih banyak dari IPA,
    IPDN, STAN, STIS, STTP, ATKP pilihan bagus,,

  17. Wah itu memang tergantung minat dan keinginan kamu.
    Jurusan apapun apabila dijalani dengan serius dan senang hati akan terasa ringan.
    Tapi jadi anak IPA rasanya emang berat Din, apalagi Ujian Nas khan sekarang 6mapel…

  18. hidup IPS. di dunia ini ladang kerja lebih membutuhkan background pendidikan IPS, seperti Ekonomi, komunikasi, politik, hukum dsb. anak IPA(yg d SMA) kebanyakan di perguruan tingginya akan memilih IPS.
    pilihlah karena minat, bukan karena gengsi apalagi dipaksa orang tua. Mentang2 Ayah-Bunda dokter trus anaknya kudu jadi dokter.
    btw pilihan di tangan mu. 😀

  19. semua itu mah tergantung tujuan akhir pas lulus SMU mo menuju kemana..klo msh ada hasrat tuk lanjutin kuliah di bidang IPA…maka pilihlah IPA..inget klo ambil jurusan IPA kamu bisa ambil kuliah di bidang IPA ataupun IPS…tp begitu ambil jurusan IPS di SMU sangat susah sekali + kecil kemungkinan bisa lolos masuk ke fakultas IPA ketika kuliah, so..the choice is in your hand dear… 😉 semoga memilih yg benar yah! 🙂

  20. >> ridu : selamat pertamax! masalahnya saya belum tau minat saya sebetulnya di mana? hikshiks

    >> Gyl : eh, emang tampang saya mau jadi dokter? saya malah ngga mau banget sama fakultas yang satu itu…

    >> takochan : hehehe, nyari aman…iya juga sih

    >> ayaelectro : lho lho, emangnya ada aturan bekas aksel harus masuk ipa yah?

    >> hanggadamai : bener! itu juga yang saya pikirin. Sebetulnya anak ipa cuma pinter manage rajin belajar aja, bukan murni karena otak encer…

    >> chatoer : cyaelah, enak bener dah ngelewatin masa penjurusan!

    >> arda86 : iya juga yah, yang penting mat sama inggris. thanks infonya. met tidur! 😆

    >> nico kurnianto : hikshiks, belum tau fakultas yang akan dituju nantinya…

    >> Mihael Ellinsworth : oohh…*berpikir keras*

    >> Adhit : mmm, kata hati saya apa yah? 😦

    >> realylife : lho, ini malah kebalik, biasanya anak mau IPA tapi malah masuk IPS. Iya, insya Allah, saya mau istikharah

    >> Xaliber von Reginhild : waw, thanks infonya. lengkap banget pake survey

    >> achoey sang khilaf : mmm, ntar saya mo masuk fakultas apa yah? masih bingung

    >> abeeayang : aduuh, pusing jadinya

    >> Bunda Menik : iya Bunda, saya juga mau istikharah kok. makasih yah 🙂

    >> deteksi : saya takut kejadian kayak gitu 😥

    >> progoharbowo : oooh, iya iya, makasih Om ^^

    >> brainstorm : lha, perminyakan tapi kok IPS? nggalah, ngga mungkin jadi artis. hehe

    >> petak : iya, bidang kerja IPS lebih luas, tapi biar aman mungkin bisa milih IPA dulu kali yah

    >> maxbreaker : ah, soal ujian mah biarin, saya lebih seneng bersusah-susah belajar buat IPA daripada bersusah-susah belajar untuk ekonomi, sosiologi, geografi, dll. hehehe

    >> norie : eh, temen saya juga banyak yg gitu ko. karena sekeluarga dokter jadi anaknya pengen jd dokter juga. tapi mereka bilang mereka pengen begitu karena keinginan sendiri kok. emang dasar jiwa dokter kale yah ^^

    >> theloebizz : kalau dari comment mba kayanya mba lebih menyarankan IPA yah? 😆

  21. tergantung mau kul di mana…
    sebaiknya sih disesuaikan aja 🙂

    aku dulu pilih IPA biar dapet pola pikirnya anak IPA…walopun akhirnya kul-nya di bidang IPS 😆

    tapi kykna dinda udah ada condong milih IPA ya?
    yo wes…dituruti aja kata hati tu.. 🙂

  22. ass wr wb q ngunjungin lagi nih! kalo q boleh buka2 tentang hadish rosullullah pernah bersabda bahawa hidup itu pilihan. Allah memberikan banyak pilihan tergantung diri kita. dan yang dihisab dihadapan Allah yaitu tindakan kita terhadap pilihan tersebut. meskipun kita benar pilihannya tapi kitsa menyelewengkan percuma saja… and you must be seriusly with your choice. kayak aq dulu sebenarnya q gak ingin masuk kekelas akselerasi tapi setelah nilai q mencukupi ya gimana lagi aq tak boleh meninggalkan kesempatan ini. he3.. lu hebat curhat2 kayak ginian di blog. gak kayak temenku disurabaya sering nulis yang berkaitannya ama politik,poligami pokoknya yang ada poli nya dehh sukron wass wr wb

  23. gimana kuliahnya mo kemana?

    tapi kan agak ribet IPS masuk ke jurusan IPA ?
    sedangkan untuk IPA masuk jurusan IPS “sedikit lebih” mudah ?

    (
    itu kesan yang ada pas jamanku looh…. (kira2 4 taun lalu)
    ga tau kalo jaman SMA sekarang 🙂
    )

  24. kalo menurut aye, …. ya ntu …. tujuan neng ke depan mau jadi ape? mau jadi researcher? dokter? insinyur? ekonom? politikus? atau birokrat? kalo udeh jelas tujuannye, baru deh neng pilih jurusan! soal pelajarannya gampang atau susah, jika kita punya keinginan Insya Allah gampang aje.
    IPA atau IPS sama aje, gak ada yang suseh gak ade yang gampang! Suseh gampang gimana kitenye.
    Ok neng,…. nyang penting eneng kudu rajin belajar, biar eneng bisa belajar di jurusan IPA atau IPS.

  25. Sudah diputusin belum ? IPA ato IPS ?. Kalo belum pilih yang sesuai dengan cita cita kamu. Jangan bilang belum tahu cita cita kamu apa lho…Kuliah dimana setelah kamu lulus SMU, ingat PILIH YANG KAMU SUKA…bukan yang orang tua suka…orang tua hanya memberikan wawasan, tetapi kamu yang menentukan.
    Beruntunglah kamu punya kemampuan di dua dunia tersebut.
    Contoh seperti anak om sendiri (eh sejak kapan kamu jadi keponakanku hehehe), dia punya cita cita jadi komikus, ok tidak masalah, tapi jadilah komikus yang hebat. Salah satu kelemahan komikus adalah kurang bisa membuat background gambar khususnya bangunan. Jadi masuklah arsitek agar ilmunya bisa mendukung kesitu. Kemudian S2 masuk ke jurusan yang mendukung ke Grafis desain, di Singapura, USA ada…Mahal ? memang…tapi jangan lupa ada bea siswa.. Jadi sekolahlah yang sungguh sungguh, raih cita citamu dengan sungguh sungguh…
    Bagaimana ? masih bingung ?…jangan kuatir…banyak temen temen disini yang bisa membantu…

  26. pilih ama kata hati lo,klo enjoy di ipa di ipa aja,jangan pindah ke ips,gue tadinya di ipa,pas 1 mingguan di ipa,gue ga btah sama keadaan kelas nya yg menurut gue ga jauh beda sama ips,malah lebih bagusan di ips anak.anaknya,jadi sebelom milih pikir baik.baik,klo uda milih jaga pilihan lo itu dgn konsisten.
    -nyesel jg pindah ke ips,ga bs jd dokter gigi dee:-(-

  27. hey..hey..
    hrusnya kalian tu bangga terhadap ips,,
    cba liat IPA mreka tdk konsisten terhadap pendirian mreka slama 2th blajar, akhir2nya mereka mengambil lahan ips di setiap univ negri, jdi lah.. tdk ada keadilan trhadap ips,,

    buat para rektor univ negri jurusan anak IPS: HARUSNYA KALIAN MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KAMI (IPS) JANGAN MENTANG2 ANAK2 IPA LEBIH UNGGUL TERHADAP ITUNG2NGANNYA, TAPI COBA LIHAT ANK2 IPS MEREKA LEBIH MEMAHAMI DAN LEBIH UNGGUL TENTANG PELAJARAN IPS!!

    KECAMKAN ITU REKTOR YANG TIDAK ADIL………

    (PEMBERONTAK ..IPA..)

  28. missglasses jadi nya ambil apa???

    miss n semuanya boleh minta saran gak ni?? aku juga lg bingung mau ambil ipa atau ips

    kasus ku :
    – nilai mafia ku cuma 6 6 6 6 aja , sedangkan di sekola ku syarat nya harus 75 , n aku mau nya ambil ipa 😦

    – nilai ips ku lebih tinggi (padahal gak minat)

    – syarat naik kelas rata2 harus 75 , sedangkan aku baru 74 .

    – klo ambil ipa aku gak bisa selalu rata2 75 😦 (apakah ada saran buat ku bisa semangat?) << pengen masuk ipa .

    – klo ambil ips rata2 yg di butuh kan cuma 70 aja

    tolong donk menurut kalian aku harus masuk ipa to ips?

    thx sebelum nya 🙂

Leave a reply to arda86 Cancel reply